Tukang parkir, sekilas kebanyakan kita memandang orang yang menyandang pekerjaan sebagai juru parkir, yang mengatur kendaraan dengan rapi serta menjaganya dan setelah itu dia beroleh upah walau bagi kita tak seberapa dengan kisaran 1000 sampai 5000 perak itu biasa- biasa saja. Namun pekerjaan sejenis jasa itu justru merupakan pekerjaan mulia karena jika tidak ada tukang parkir atau juru parkir, tentu orang- orang yang memiliki kendaraan kebanyakan menaruh/ memarkirkan kendaran mereka ke sembarang tempat tanpa memperdulikan tatanan keindahan suatu tempat dan kenyamanan bagi orang lain.
Si tukang parkir juga tidak pernah merasa kendaraan berupa mobil- mobil dari kelas biasa hingga kelas mewah seperti Audi, Mercedes Benz, BMW, Jaguar dan lain sebagainya ataupun sepeda motor itu miliknya. Namun tukang parkir selalu merasa itu semua adalah barang titipan sampai ia dengan setia menunggu kendaran- kendaraan tersebut diambil oleh para si penitip.
Kaitannya dengan apa yang manusia miliki di dunia ini sama halnya seperti cerita tukang parkir di atas dalam artian bahwa harta, jabatan, istri dan anak serta apapun yang manusia miliki adalah berstatuskan sebagai titipan semata dari Sang Penitip (Allah SWT). Kesemua titipan tersebut bisa kapan saja dan dimana saja lenyap begitu saja, kita berharap titipan itu dapat kekal dalam genggaman tapi yang namanya titipan tetaplah titipan, sifatnya sementara dan dapat melenakan. Oleh karenanya titipan mudah saja datang dan mudah juga pergi berlalu dari genggaman manusia.
Sebagai penutup, selain manusia, semua yang ada di bumi ini adalah fasilitas hidup dan fasilitas itu sifatnya sebagai titipan oleh Sang Penitip. Mohon maaf bukan bermaksud menggurui tapi sekedar mengingatkan kepada kita sesama manusia/ muslim.
See You.. Wassalam..
0 komentar:
Posting Komentar