INFORMASI

Marhaban Bikumul_Kautsar

Sabtu, 08 Juni 2013

Posted by alkautsar
No comments | Juni 08, 2013
Bismillaahirrohmaanirrohiim....
Assalamu'alaikum warohmatulloohi wabarokaatu...

Shalat berjamaah...., adalah hal yang sangat dianjurkan kepada setiap muslim terutama laki-laki (muslimin). Tapi ini merupakan hal yang sering terlupakan oleh banyak dari kita kaum muslim. Mungkin menganggap shalat berjamaan adalah suatu perbuatan yang membuang waktu, membosankkan atau mungkin ummat muslim kebanyakan hanya menunaikan shalat kerna takut akan dosa saja, hanya sekedar melaksanakan kewajiban, tidak lagi sesuai dengan niat yang ia niatkan dalam tiap shalatnya "Lillaahi Ta'ala", karena Allah Ta'ala. Atau mungkin juga telah terlepas atau tak mengindahkan perintah Allah dalam Quran:
bismillahirrohmaanirrohiim

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” 
[QS. Al-Baqarah: 43]

Sungguh shalat berjamaah adalah hal yang sangat diperintahkan Allah , bahkan Allah memerintahkan shalat berjamaah walau dalam keadaan perang sebagaimana firmanNya :
bismillah,

“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (shahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata”. 
[QS. An-Nisa`:102]

Dalam sebuah hadist :


Tidaklah ada tiga orang dalam satu perkampungan atau pedalaman tidak ditegakkan pada mereka shalat kecuali Syeithon akan menguasainya. Berjamaahlah kalian, karena srigala hanya memangsa kambing yang sendirian”
[H.R Abu Dawud]


Sungguh sangat ironis jika kita sebagai ummat muslim mengabaikan perintah shalat berjamaah. Sangat tidak pantas jika seorang muslim merasa dirugikan waktunya dengan shalat berjamaah. Bukankah kita manusia hanya sekedar hambaNya? Apakah hal sesungguhnya yang menyebabkan seorang muslim enggan mengerjakannya? Dalam sebuah Hadist Rasulullah SAW bersabda :

“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” 
[HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651]

Secara umum menurut penulis ada beberapa alasan mengapa seorang muslim mengabaikan perintah shalat berjamaan :
  1. Enggan karena shalat berjamaah cenderung memerlukan waktu yang lama. Banyak di antara kita melaksanakan shalat bak latihan silat, dengan cepatnya tanpa memerhatikan tumakninah dan kekhusukan shalatnya.
  2. Merasa cukup dengan hanya mendirikan shalat ( sendirian ), "setidaknya masih Shalat". Artinya telah dibuat suatu standar amal yang minimalis.
  3. Niat, niat mungkin telah berubah, shalat bukan lagi karena Allah, tapi kerena Takut dengan dosa semata.
  4. Capek..., alasan yang sering diutarakan orang-orang jika ditanya tentang alasannya tidak shalat berjamaah,, bahkan bahayanya sampai tidak melaksanakan shalat karena capek dengan urusan dunianya.
  5. Khusus laki-laki yang diwajibkan shalat berjamaah di Masjid..., mungkin ada rasa sombong di dalam hatinya, enggan menjalin silaturrahmi dengan orang-orang di sekitarnya. dan lain-lain, wallahu a'lam.
Bukankah alasan-alasan di atas sangat bertentangan dengan firman Allah dalam Al-Quran :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. [QS.Adz Dzariyaat :56]
Na'udzubillahimin dzalik.

Saudaraku.., coba bercermin kepada hati kita masing-masing, siapa kah diri kita? Bukankah kita hanya seorang hamba yang tiap detik mengecap nikmat dari Zat yang kita secara tidak langsung atau langsung sombong kepadaNya? Jangan sekali-sekali buat perhitungan amalmu dan membuat standar, beramal tiada memiliki standar. Beramallah semaksimal mungkin selagi waktu masih diberikan kkeppada kita.
Perkara shalat berjamaah, janganlah pandang dari sisi susah atau keinginan nafsu kita saja. Bukankah shalat berjamaah memiliki banyak keutamaan atau ganjaran pahala bagi orang-orang yang mengerjakannya?

Dari Abu Hurairah : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
صَلَاةُ الرَّجُلِ فِي الْجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي بَيْتِهِ وَفِي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا وَذَلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلْ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ وَلَا يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلَاةَ
“Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendo’akannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, ‘Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia’. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat.” 
[HR. Al-Bukhari no. 131 dan Muslim no. 649]
Dari Abu Musa dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى فَأَبْعَدُهُمْ وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّيهَا ثُمَّ يَنَامُ
“Manusia paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalannya, lalu yang selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannya bersama imam, lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya (sendirian) kemudian tidur.” 
[HR. Muslim no. 662]
Dari Ibnu Umar -radhiallahu anhuma-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
“Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian.”
[HR. Al-Bukhari no. 131 dan Muslim no. 650]

Kiranya ktulisan ini dapat menggugah hati kita, memerangi nafsu kita serta menjadi pelajaran yang berguna bagi kita.
Dari Abu Bakar RA, “Wahai Nabi Saw, siapakah manusia yang paling baik?”. Beliau Bersabda, “Orang yang panjang umur dan baik amalnya”. Ia bertanya lagi, “siapakah manusia yang jelek?”, Nabi menjawab, “Orang yang panjang umur lagi buruk amal nya”. 
[HR Ahmad dan At-Tirmidzi]

Wassalamu'alaikum warohmatulloohi wabarokaatu. :)

0 komentar:

Posting Komentar