INFORMASI

Marhaban Bikumul_Kautsar

Sabtu, 08 Juni 2013

Posted by alkautsar
No comments | Juni 08, 2013
Assalamu'alaikum...,
Smoga keselamatan atasmu saudara-saudaraku seiman.

Bismillahirrohmanirrohiim,

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
[Q.S Ar-Rum 30 : 21]

Demikian ayat Alllah dalam Al-Quran yang merupakan suatu tanda-tanda kekuasaannya dan sifat Rahman dan Rahiimnya. Sebagai makhluk hidup yang diberikan hasrat dan pikiran, tentunya Allah Mengetahui qodrat dari hambaNya. Semua Allah jadikan berpasangan. Bukan hanya dengan manusia, dari benda bahkan sifat Allah buat berpasangan. Yang tinggi berpasangan dengan yang rendah. Yang besar berpasangan dengan yang kecil. Maha Suci Allah..., karena perbedaan itu bisa saling melengkapi di antara sesamanya.

Allah menjadikan kita manusia dengan perbedaan jenis kelamin. Ada laki-laki dan perempuan yang memang diciptakan untuk berpasangan. Untuk saling melengkapi, berkasih sayang dan beribadah untuk menggapai ridho Ilahi. Akan tetapi semua itu bukanlah hal yang hanya didasrkan oleh kehendak nafsu sajja, melainkan ada aturan atau ketentuan yang menjadi tata tertibnya sehingga hubungan itu suci, halal dan tidak menyalahi agama. Artinya di antara laki-laki dan perempuan yang akan hidup bersama harus ada suatu ikatan yyang menyatukan mereka sebagai pasangan yang syah sebagai suami isteri. Tapi bagaimana jika seandainya itu terjadi sebelum atau dengan tiada ikatan yang sah?

Dalam hal ini penulis akan mengangkat hal yang sangat banyak di antara kita yang tidak mengangap ini sebagai etika dan aturan. Iyalah foto sebelum nikah ( foto pra-wedding). Foto sebelum nikah atau sering disebut dengan istilah kerennya Foto Pra-wedding..., sudah bukan hal yang asing kita lihat. Sewaktu kita menghadiri undangan-undangan pernikahan, jarang foto-foto itu gak kita lihat. Karna entah dasar apa atau motivasi apa, untuk masa sekarang ini foto-foto itu bahkan dah menjadi salah satu syarat syah nya acara. Dengan bangganya memajangkan foto-foto mesra yang belum pada Haknya...,
Ya, namanya berfoto sebelum nikah, artinya berfoto dan bermesraan dengan orang yang bukan MAHRAM-nya.

Berikut ini adalah sebuah sesi tanya jawab yang penulis kutip waktu menghadiri majlis taqlim yang diisi oleh Ustadz Dr. Fuji Rahmadi,MA seorang ustadz dan dosen di perguruan tinggi agama islam IAINSU.
Mari kita baca hayati bersama.

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum ustadz yang dirahmati Allah. Saya ingin bertanya sekitar tentang undangan pesta perkawinan yang di dalamnya terdapat foto bermesraan atau lebih dikenal dengan foto pre-wedding. Hal ini banyak dipraktekkan oleh ummat Islam, bagaimana hukumnya dalam Islam menurut ustadz,.. mohon penjelasan ustadz, terima kasih….. Azwar – di Medan

Jawaban:

Memang benar pak, kondisi saat ini menunjukkan bahwa banyak pengantin yang memakai jasa foto pre wedding. Di situ pengantin pria dan wanita yang belum akad nikah sudah berpose berdua. Untuk melakukan foto-foto tersebut mereka pun terlihat mesra seperti layaknya suami isteri. Padahal mereka belum sah secara agama. Bagaimana hukumnya?

Sebelum selesai ijab qabul antara ayah kandung pihak pengantin perempuan dan menantu laki-lakinya, hubungan antara kedua insan yang akan menikah itu tetap masih haram. Keharamannya tidak ada bedanya dengan haramnya seorang wanita dengan laki-laki asing (ajnabi) lainnya.

Sebuah persepsi salah yang sering kita jumpai di tengah masyarakat adalah memberikan kelonggaran kepada pasangan yang akan segera menikah untuk berjumpa, bercampur, bergaul dekat bahkan intim. Padahal semua itu masih haram hukumnya dalam pandangan syariat Islam. Namun banyak kita jumpai kesalahan seperti ini di tengah masyarakat.

Selama ijab qabul belum terjadi, keduanya masih diharamkan untuk berduaan, berjalan-jalan, makan berdua atau bentuk lain yang intinya adalah berkhalwat. Sebab yang ketiganya adalah syetan, yang dapat saja menggoda keduanya melakukan hal-hal yang dimurkai Allah swt.

Kepada mereka berdua juga haram untuk terlihat sebagian auratnya, bersentuhan kulit, apalagi melakukan melakukan kencan mesra seperti petting dan sejenisnya. Dan termasuk hal yang seharusnya dihindari adalah melakukan shooting adegan yang menggambarkan bahwa mereka berdua adalah sudah menjadi suami istri, dengan pose-pose yang mendukung ke arah itu. Meski tujuannya untuk dicetak pada kartu undangan pernikahan mereka berdua. Sebab secara hukum, keduanya masih sama-sama orang asing (ajnabi), lantarn belum lagi terjadi ijab kabul.

Kalau pun photo seperti itu harus dibuat, sebaiknya adegan itu diambil setelah adanya akad nikah terlebih dahulu. Dan biasanya, ada jeda waktu tertentu antara acara akad nikah dengan pesta walimah selama beberapa waktu, sehingga masih ada kesempatan untuk mengambil gambar dan mencetaknya pada kartu undangan. Rasanya hanya inilah alternatif yang benar untuk masalah yang satu ini.

Memang saat ini secara teknologi fotografi mungkin saja dibuat foto seperti itu tanpa keduanya dipotret bersamaan. Calon pengantin laki-laki dan calon penganting wanita masing-masing dipotret sendiri-sendiri secara terpisah, lalu kedua hasil foto mereka bisa dipadukan dengan menggunakan software tertentu, sehingga hasilnya seolah-olah mereka difoto bersama.

Namun titik masalahnya bukan hanya saat pengambilan gambar, tetapi harus diperhatikan juga tentang asosiasi orang lain yang melihat hasil rekayasa itu. Paling tidak orang yang mengerti syariah akan bertanya, mengapa keduanya sudah berpose layaknya sepasang suami istri padahal belum lagi resmi menikah?

Barangkali bila foto mereka masing-masing diletakkan pada posisi yang terpisah, akan lebih baik dan lebih selamat dari banyak pertanyaan. Yang penting bahwa tujuan pembuatan foto itu tetap tercapai, namun tanpa menimbulkan masalah atau tanda tanya.

Kita harus lebih arif dan jeli dalam melakukan segala tindakan, terutama hal-hal yang terkait dengan pelanggaran secara syariah. Agar hidup kita barakah dan Allah swt ridha kepada kita. Kalau bukan barakah dan ridha dari Allah swt., apalagi yang kita cari dalam hidup ini.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara mengeluarkan fatwa bahwa foto pre-wedding adalah haram. Prof. Dr. Abdullah Syah, MA. mengatakan bahwa foto pre-wedding yang dimaksud adalah foto mesra calon suami dan calon istri yang dilakukan sebelum akad nikah. Foto pre-wedding diharamkan, karena saat berfoto itu mereka belum memiliki ikatan apa-apa. Itu tidak dibenarkan dalam hukum Islam. Kalau mau memasang foto di dalam undangan, pasang saja foto masing-masing bukan foto mesra.

Kesimpulannya, diharamkan apabila dalam pembuatan foto dilakukan dengan dibarengi adanya ikhtilat atau percampuran laki-laki dan perempuan, bermesraan berduaan dan membuka aurat. Foto pre wedding diharamkan karena dengan 2 pertimbangan, yang pertama yaitu bagi pasangan mempelai dan fotografer yang melakukannya. Untuk mempelai diharamkan apabila dalam pembuatan foto dilakukan dengan dibarengi adanya ikhtilat (percampuran laki-laki dan perempuan), kholwat (berduaan) dan kasyful aurat (membuka aurat). Sementara pekerjaan fotografer pre wedding juga diharamkan karena dianggap menunjukkan sikap rela dengan kemaksiatan.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.
Wassalam.

Posted by alkautsar
No comments | Juni 08, 2013
Assalaamu'alaikum...

Tiada bosan penulis ucapkan salam kepada semua saudaraku seiman yang tentunya telah mendapat hidayah untuk membersihkan qalbunya dari penyakit hati yang sangat berbahaya untuk fisik dan mentalnya. Sehingga diberi petunjuk untuk sudi membaca tulisan ini yang mungkin bisa jadi masukan atau saran untuk kita semuanya. Ialah Benci dan Dendam, yang merupakan penyakit yang tiada memiliki wujud fisik yang nyata, dan merupakan dua di antara beberapa macam penyakit hati yang sangat merugikan diri si pelakunya.

Secara bahasa Benci adalah suatu perasaan tidak suka, ketidak tertarikan seseorang terhadap sesuatu, dan banyak juga disebutkan bahwa benci itu adalah lawan kata dari cinta dan kasih sayang. Sedangkan Dendam dalam bahasa arab hiqid yang berarti permusuhan dalam batin yang menanti-nanti waktu yang tepat untuk  membalaskannya. Secara bahasa dendam adalah rasa marah yang tidak terlampiaskan atau tidak tersalurkan sehingga di dalam hati menjelma menjadi sifat buruk yang selalu berkeinginan membalas perbuatan orang lain. Dengan catatan yang dimaksud dengan benci dan dendam dalam tulisan ini adalah merujuk kepada hubungan kepada sesama kita, manusia terutama di antara seorang muslim dengan muslim lainnya.

Adalah sangat wajar, sebagai manusia yang menjalankan hidup dan qodratnya sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan adanya orang lain dalam hidupnya. Tentu sebagai manusia yang juga tiada sempurna bisa melakukan suatu kesalahan yang mungkin disengaja atau tidak dengan niatnya. Hal inilah yang sering menimbulkan benci, benci dan benci yang terus disimpan dalam hatinya sampai pada tahap dendam yang selanjutnya mencari cara untuk membalaskan semua perbuatannya karena hanya hal itu yang mungkin akan jadi penawar rasa Benci dalam hatinya. Na'udzubillah.

Saudaraku, sebagai seorang muslim tentunya kita berpegang dengan dalil dan aturan yang telah ditetapkan untuk kita, kita tentunya menjadikan al-quran sebagai kitab pedoman hidup yang didukung dengan hadist dari Rasulullah. Tahukah kita saudaraku jika kedua hal ini, Benci dan Dendam merupakan sifat yang tiada terpuji yang pasti tak akan pernah mendapat ridho Allah. Dan paling bahayanya sifat ini dapat menghabiskan semua amalan baik dan menuntun kita ke neraka. Semoga kita tidak termasuk di dalamnya, Amin.

Sekarang mari kita merujuk kepada diri kita sendiri. Mungkin pernah ada rasa benci dan dendam dalam hati. Apakah yang kamu rasakan saudaraku? Bukankah benci dan dendam itu menyiksa batinmu? Apakah ada kepuasaan yang hakiki di dalam qalbumu andai jika melihat orang yang engkau benci harus mengalami luka yang sama dengan yang kamu rasakan? Atau andai jika dendam yang telah engkau balaskan, akankah apa yang membuatmu mendendam itu akan kembali kepadamu? Sehingga silaturrahmi pun akan terputus, padahal dalam hadist Rasulullah bersabda :

“Tidaklah halal bagi seorang muslim untuk meninggalkan saudaranya lebih dari tiga malam. Keduanya juga saling bertemu, tetapi mereka tidak saling mengacuhkan satu sama lain. Yang paling baik diantara keduanya yang terlebih dahulu memberi salam”. 
(HR. Muslim)

Andai saja kita jujur, pasti benci dan dendam membuat hatimu panas terbakar amarah, menghilangkan ketenangan hatimu, membuatmu bersikap tidak karuan, menghilangkan seleramu kketika berjumpa dengan seseorang yang engkau benci. Coba pertimbangkan, apakah itu menguntungkan atau bahkan merugikan dirimu? Andai saja kita jujur saudaraku.

Karenanya, mari kita hindari diri dari sifat ini karena pada hakikatnya merugikan diri kita secara lahir dan batin. Islam sebagai jalan yang lurus untuk semua ummat dapat memberikan solusi yang baik untuk menuntun kita ke jalan yang benar. Ada banyak solusi menghilangkan rasa benci dan dendam di hati kita. Ialah :

Banyak-banyaklah berdzikir (mengingat Allah), insyaallah akan ada ketenangan di hatimu sebagai mana firman Allah :

"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang".
[Q-S Ar-Ra'd ayat 28.]

- Bersabarlah

Dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah saw bersabda, Orang yang hebat itu bukanlah orang yang kuat pukulannya, sesungguhnya orang yang kuat adalah yang mampu mengekang hawa nafsunya ketika marah. (H.R. Bukhari dan Muslim)
*mengekang hawa nafsu tentunya memerlukan kesabaran dan keimanan yang kuat.

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
[Surat Ali Imron 3 : 134]

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
[Q.S Al-Baqoroh 2 : 153]

- Jadilah Seorang Pemaaf

Allah berfirman :

"...Maka barangsiapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas tanggungan Allah." 
[Q.S.Asy-Syura : 40]

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
[Q.S Ali Imron 3 : 159]


Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
[Q.S Al-Baqoroh 2 : 263]

Dalam hadist :

"Rasulullah SAW bersabda, "wahai Uqbah, bagaimana jika kuberitahukan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama? Hendaklah engkau menyambung hubungan persaudaraan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau memberi orang yang tidak mau memberimu dan maafkanlah orang yang telah menzalimimu."
 (HR.Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baghawy).

"Ada 3 hal yang apabila dilakukan akan dilindungi Allah dalam pemeliharaanNya dan ditaburi rahmatNya serta dimasukkanNya ke dalam surgaNya yaitu : apabila diberi iia berterimakasih, apabila berkuasa ia suka pemaaf dan apabila marah ia menahan diri"
[HR. Hakim dan Ibnu Hibban]



- Biasakanlah diri Berperasangka Baik

Dalam al-quran Allah berfirman :

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia sangat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia sangat buruk bagimu. Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” 
[Q.S. Al-Baqarah : 216]

”Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.Sukakah salah seorang diantara kamu, memakan daging saudaranya yang sudah mati ?.Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.Dan bertakwalah kepada Allah Tuhan Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
[QS.Al-Hujuraat :12]

- Ingatlah bahwa Dendan dan Benci itu merugikan dirimu sendiri

Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas).
(HR. Al Hakim)

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). 
[Q.S Al-Maidah : 91]

- Jangan Sombong dan menganggap diri paling benar
Mari kita koreksi diri, adanya kejadian pasti karena ada penyebabnya. 

"Tidak akan masuk syurga siapa saja yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi dari kesombongan."
[HR. Muslim]

- Ikhlas dan Tawakkallah

Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya,dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,  dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki
[Q.S Al-Falaq 1-5]

Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan,Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan,Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku."
[Q.S Al-Mu'minuun 96-98] 

-Dan jika benci dan dendam itu tak jua hilang, maka ingatlah kebaikannya saja, mungkin ada kebaikan yang pernah ia lakukan untuk kita, jangan selalu memikirkan keburukannya, kejahatannya dan sifatnya yang kurang terpuji, Insyaallah hati kita akan terobati.


Itulah yang dapat penulis sarankan dalam perkara Menghilangkan Benci Dan Dendam di hati kita. Semoga Petunjuk dan hidayahNya selalu bersama kita.

Mari sama-sama kita berdoa,

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu, teguhkanlah hati kami diatas ketaatan kepadamu,arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”
Amiin, ya Robbal 'aalamiinnn...

Semoga bermanfaat untuk kita semuanya,

“Manusia akan tetap berada di dalam kebaikan selama dia tidak mempunyai rasa benci.”
(HR. Thabrani)

Wassalam :)

sumber : http://alhabibi89.blogspot.com/2013/05/membiasakan-diri-berprasangka-baik.html